1. Toko Online (Olshop)
Tiap tahun, jumlah toko online yang ada di Indonesia terus bertambah. Selain para praktisi internet marketing, penggiat UKM dan pemilik usaha konvensional juga mulai banyak yang merambah masuk ke dunia online untuk menambah jumlah konsumen dan menjangkau pasar yang lebih luas. Alasan keamanan dalam finansial (lebih long term dan beberapa menyebutnya Anti banned) juga menjadi salah satu alasan banyak internet marketer yang berubah haluan masuk ke bidang ini.2. Google Adsense
Sejak banned massal pada sekitar tahun 2010-2011, para publisher tanah air banyak yang meninggalkan program PPC Google Adsense dan berbondong-bondong masuk ke program affiliasi Amazon dan Clickbank. Tapi mulai sekitar awal 2014 ini publisher Indonesia banyak yang membangun kembali blog-blog untuk Adsense setelah Google resmi memperbolehkan iklannya ditayangkan di situs lokal berbahasa Indonesia. Pertumbuhan toko online yang tinggi juga membuat banyak pengiklan lokal (pemilik olshop) masuk ke Adwords untuk mengiklankan toko nya, membuat penghasilan Adsense lokal jadi lebih menjanjikan karena iklan yang ditayangkan lebih banyak yang related dengan konten situs mereka.3. Admob (Google Play)
Pertumbuhan pengguna gadget mobile dari tahun ke tahun terus meningkat tajam. Akses internet tidak lagi di dominasi oleh para pengguna komputer. Perangkat handphone yang beredar dipasaran dewasa ini mayoritas sudah dilengkapi dengan fitur untuk mengakses internet. Dari remaja bahkan anak-anak yang masih memakai seragam sekolah pun bisa dengan mudah mengakses internet dari ponsel mereka. Walaupun itu hanya untuk sekedar ber fesbuk ria ataupun untuk memainkan game online. Untuk pebisnis bisa memanfaatkan teknologi internet untuk ativitas mind mapping, cek email, schedule task, dan sebagainya.Admob (iklan adsense versi mobile) hadir sebagai solusi terbaik bagi para internet marketer dalam memonetisasi pasar mobile. Diintegrasikan dengan aplikasi-aplikasi (yang kebanyakan gratisan) dari Google Play Store, internet marketer yang fokus di bidang ini menikmati pundi-pundi dolarnya mengalir dari para pemakai smartphone berbasis android yang mendownload aplikasi mereka.
4. Paid Review / Guest Post / Blogpost
Banyak yang bilang paid review sudah mati. Bisnis yang poluler dari awal pertama saya belajar ngeblog dulu mulai banyak ditinggalkan ketika Google mulai banyak merazia web-web yang diindikasikan melakukan spamming dan memanipulasi algoritma Pagerank Google. Tapi saya prediksi bisnis ini bisa tumbuh lagi, walaupun dalam skala yang berbeda. Jika dulu yang menjadi acuan advertiser dalam memilih blog untuk paid review adalah besarnya Pagerank, maka sekarang yang dijadikan patokan adalah DA (domain authority), PA (page authority), Domain trust / trust flow dan citation flow.Walaupun Google telah mengatakan melalui engineer mereka Matt Cutts bahwa paid links sudah mati, namun fakta yang ada dilapangan berbeda. Marketer luar banyak yang percaya bahwa backlinks yang paling berkualitas sekarang ini adalah backlink dari High Authority domains dan Contextual Links (link di dalam artikel). Dan paid review melalui blogpost (selain PBN) adalah jawaban dari itu. Jadi jika anda ingin membangun web / blog untuk paid review, pastikan web yang anda buat berkualitas dan mempunyai DA PA yang tinggi. Jika itu terpenuhi, maka advertiser tidak akan segan-segan membayar tinggi untuk sebuah artikel di website anda.
Sekedar catatan, jangan mengharapkan paid review bisa bangkit lagi dengan model seperti 4 – 6 tahun yang lalu, konten comot spin sana-sini, fake pagerank, blast backlink dari low authority sites dll. Karena yang dicari advertiser sekarang adalah website yang benar-benar berkualitas, bukan sekedar tempat untuk meletakkan backlink. Quality over quantity.
5. Service / Jasa
Service / jasa yang saya perkirakan akan tetap booming di tahun 2015 antara lain adalah Jasa pembuatan toko online, Jasa Seo dan Jasa periklanan (Google Adwords, Facebook Ads).- Jasa pembuatan toko online
- Jasa Seo
- Jasa Periklanan (Google Adwords / Facebook Ads)
0 komentar:
Posting Komentar